Kamis, 15 Maret 2012

Telkomsel Siap Implementasikan Jaringan 4G


Telkomsel siap mengimplementasikan jaringan 4G dengan teknologi Long Term Evolution (LTE). Upaya ini seiring transformasi teknologi telekomunikasi tahun ini yang lebih mengarah kepada bisnis berbasis layanan data sesuai dengan gaya hidup digital.

Head of Corporate Communications Division Telkomsel, Ricardo Indra mengakui kebutuhan masyarakat akan kecepatan akses terhadap beragam layanan komunikasi data terus meningkat sejalan dengan gaya hidup digital atau "mobile style". Ia mengatakan hal itu di Medan, Sumatra Utara, Kamis (15/3).

Menyikapi kebutuhan itu, manajemen sudah memiliki pondasi kuat dan siap mengimplementasikan jaringan 4G dengan LTE didukung oleh ketersediaan ekosistem device dan layanan data. Keunggulan teknologi LTE dibandingkan teknologi sebelumnya adalah kecepatan transfer data dan mampu memberikan "coverage" serta kapasitas layanan yang lebih besar.

LTE juga berperan dalam mengurangi biaya operasional, mendukung penggunaan multiple-antena, fleksibel dalam penggunaan "bandwidth" operasi serta dapat terhubung atau terintegrasi dengan teknologi yang sudah ada. Transformasi jaringan dan teknologi pada TI support, billing, storage dan CRM akan terus dikembangkan Telkomsel dari waktu ke waktu, katanya.

Sebagai pemain utama layanan seluler, infrastruktur jaringan, "coverage" terluas dengan layanan terlengkap, Telkomsel telah menjangkau seluruh kecamatan hingga pedesaan. Bahkan di atas 15 kapal PELNI dengan BTS Pico via satelit VSAT IP yang menjadi terobosan pertama di Indonesia, bahkan Asia.

Dewasa ini Telkomsel memiliki lebih dari 44.000 jumlah Base Transceiver Station (BTS) termasuk 9.500 Node B (BTS 3G) yang tersebar dari Sumatera hingga wilayah Timur Indonesia dengan bandwidth 20 Giga bit per second (Gbps)) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan kualitas layanan data kapan kapan dan dimana saja.

Untuk menunjang penggunaan jaringan data packet switch, tahun 2011 Telkomsel telah menyiapkan 27 Serving GPRS Support Node (SGSN) dan 10 Gateway GPRS Support Node (GGSN) karena makin besar kapasitas SGSN dan GGSN, semakin besar pula jumlah pelanggan data yang dapat diakomodir oleh jaringan Telkomsel.

Indra menambahkan, industri telekomunikasi di Indonesia telah memasuki fase baru, yakni fase pascaterpenuhinya layanan telekomunikasi dasar. Broadband menjadi kebutuhan pelanggan selular saat ini. Karena itu, tersedianya pita frekuensi yang sesuai, kesiapan regulator, operator, jaringan dan perangkat bagi pengguna merupakan faktor penting dalam rangka mengadopsi teknologi masa depan komunikasi di tanah air.

Sebagai operator selular yang melayani lebih dari 107 juta pelanggan, Telkomsel membutuhkan frekuensi ideal yang mampu mendukung teknologi LTE yang pada akhirnya memberikan kenyamanan bagi masyarakat untuk berselancar, mengunduh maupun mengunggah data dengan kualitas optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEARCH